KELAINAN HEMATOLOGI (LEUKEMIA)

  1. Definisi Leukemia

Leukemia adalah keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai dengan proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi.


  1. Jenis Leukemia

Akut:

  1. Leukemia Mielositik Akut (LMA)

LMA lebih sering terjadi pada dewasa dari pada anak-anak. Kejadian leukemia jenis LMA biasanya tidak lebih dari 5%. Berdasarkan tingkat kesembuhan, leukemia jenis LMA memiliki tingkat kesembuhan sebesar 40-45%.

  1. Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Leukemia jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang mengenai anak-anak di bawah umur 15 tahun. Paling sering terjadi pada anak usia antara 3-5 tahun, tetapi kadang terjadi pada usia remaja dan dewasa. 

Kronik: 

  1. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

Ditandai dengan adanya sejumlah besar limfosit (salah satu jenis sel darah putih) matang yang bersifat ganas dan pembesaran kelenjar getah bening. Lebih dari 3/4 penderita berumur lebih dari 60 tahun, dan 2-3 kali lebih sering menyerang pria.

  1. Leukemia Mieloid Kronik (LMK)

Suatu penyakit dimana sebuah sel di dalam sumsum tulang berubah menjadi ganas dan menghasilkan sejumlah besar granulosit (salah satu jenis sel darah putih) yang abnormal. Mengenai semua kelompok umur, baik pria maupun wanita, tetapi jarang ditemukan pada anak-anak berumur kurang dari 10 tahun. Insidens banyak pada kelompok usia 55 tahun ke atas juga seperti pada jenis LLK.


C. Faktor Risiko Leukemia

  1. Bahan Kimia

Bahan kimia yang pada umumnya kebanyakan berhubungan dengan leukemia anak adalah hidrokarbon dan pestisida. Hidrokarbon merupakan bahan organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dan terdapat dalam bensin. Hidrokarbon juga banyak ditemukan dalam rumah tangga dan produk industri seperti cat, tinta, dan bahan pelarut yang digunakan untuk melarutkan bahan kimia lain. Bahan lain adalah benzen yang sering terdapat pada cat, minyak motor dan plastik 

  1. Radiasi

  1. Radiasi Ionisasi

Radiasi ion merupakan salah satu faktor risiko terjadinya leukemia, khususnya jenis LMA. Besarnya risiko tergantung dari tingkat radiasi, waktu keterpaparan, dan umur orang yang terpapar. Contoh radiasi ionisasi : peralatan medis di bagian radiologi (CT Scan, MRI dll)

  1. Radiasi Non-Ionisasi

Radiasi medan elektomagnetik merupakan radiasi yang bersifat nonionisasi. Radiasi ini terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang berperan dalam meningkatkan risiko leukemia. Contoh : Jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) memancarkan radiasi medan elektro magnetik berupa medan magnet (MM) dan medan listrik (ML).

3. Alkohol

4. Genetik

5. Human T-cell Leukemia Virus-1 (HTLV-1)

6. Riwayat Reproduksi (Riwayat keguguran>2 kali)

7. Menyusui dan Leukemia pada Anak

8. Tingkat ekonomi & Leukemia

9. Down’s syndrom & Leukemia (berisiko 10-20 kali)


D. Tanda dan Gejala Klinis Leukemia

1. Pansitopenia (Anemia, Leukopenia, Trombositopenia)

2. Demam

3. Merasa lemas dan Lelah

4. Sakit kepala

5. Mudah mengalami perdarahan (perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, memar)

6. Nyeri pada tulang dan persendian

7. Bengkak serta tidak nyaman pada perut

8. Pembengkakan kelenjar limfe terutama pada leher dan ketiak

9. Penurunan berat badan.


E. Pengobatan Leukemia

Tujuan pengobatan pada pasien leukemia adalah untuk mengeradikasi sel-sel klonal leukemik dan untuk memulihkan hematopoesis normal di dalam sumsum tulang. Pengobatan leukemia meliputi kuratif dan Suportif.

  1. Penanganan suportif meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia dan pengobatan komplikasi antara lain berupa pemberian transfusi darah/trombosit, pemberian antibiotik, pemberian obat untuk meningkatkan granulosit, obat anti jamur, pemberian nutrisi yang baik, dan pendekatan/spesifik aspek psikososial.

  2. Terapi kuratif bertujuan untuk menyembuhkan leukemianya berupa kemoterapi yang meliputi induksi, konsolidasi dan maintenance.

  1. Kemoterapi induksi

Merupakan pengoobatan awal saat kemoterapi intensif diberikan untuk membunuh sel kanker. Hasil yang dapat dicapai remisi komplit, remisi parsial, atau gagal.

  1. Kemoterapi Konsolidasi

Pengobatan lanjutan dengan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Efek samping Kemoterapi lebih ringan dibandingkan dengan kemoterapi induksi.

  1. Kemoterapi Maintenance

Merupakan kemoterapi untuk mempertahankan remisi. Diberikan secara berkala dengan jangka waktu tertentu.


F. Macam Komponen Darah

1.    Darah Utuh / Whole Blood ( Wb)

2.    Darah Endap / Packed Red Cell ( Prc)

3.    Darah Merah Cuci (Washed Red Cells)

4.    Trombosit Konsentrat (Tc)

5.    Fresh Frozen Plasma (Ffp)

6.    Cryoprecipitate


Daftar Referensi

Handayani, W & Haribowo, A. S 2008, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi, Salemba Medika, Jakarta.

Rofinda, Z. D 2012, 'Kelainan Hemostasis pada Leukemia', Jurnal Kesehatan Andalas, vol. 1, no. 2, pp. 68-72.


Link Evaluasi

Comments

Popular posts from this blog

SINDROM KOMPARTEMEN

MAKALAH DISLOKASI

MAKALAH FRAKTUR (PATAH TULANG)