ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN COVID-19
Laporan
Diskusi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN COVID-19
Kelompok 1 Alih Jenjang
Nailis Sangadah Fiddaraini NIM I1F020001
Siwi Kurniasari NIM I1F020002
Ian Rizky Vandani NIM I1F020003
Agata Sekar Rumaras NIM I1F020004
Mutmainah NIM I1F020005
Agus Dwi Putra Setiawan NIM I1F020006
Program Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas
Jenderal Soedirman
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Pada bulan
Desember 2019, dunia digemparkan dengan adanya wabah atau virus yang menyerang
manusia di seluruh dunia yaitu dikenal dengan covid 19. Kejadian infeksi berat
dengan penyebab yang belum diketahui.
Kasus ini berawal dari laporan dari Cina kepada World Health
Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah
yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Menurut
World Health Organization (WHO, 2020)
Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi
saluran pernafasan mulai dari flu sampai penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Tanda dan gejala dari virus COVID-19 secara umum antara lain gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas. Pada kasus COVID-19 berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, bahan dapat menyebabkan
kematian (Kemenkes RI, 2020). Virus COVID-19 ditularkan oleh hewan ke manusia,
dari bukti ilmiah COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
droplet (percikan batuk/ bersin) (Han & Yang, 2020).
WHO telah
menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan dan menjadi perhatian
internasional (Dong et al., 2020). Karena penyebaran COVID-19 yang meluas ke
berbagai negara dimana kasus kejadian terus bertambah dan penularan yang
semakin tinggi, WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemic dunia. Termasuk
Indonesia yang menjadi salah satu negara yang terpapar oleh virus tersebut
membuat Indonesia harus siaga dan membuat berbagai kebijakan pengendalian dan
pencegahan COVID-19. (World Health Organization, 2020).
- Tujuan
1.
Mengetahui konsep teori dari Covid-19
2.
Menganalisa kasus pasien terkonfirmasi Covid-19
3.
Mengetahui Asuhan Keperawatan Covid-19
4.
Mengetahui penatalaksanaan kasus Covid-19
BAB II
PENDAHULUAN
- Overview Kasus
Perawat Flo
bertugas di puskesmas Kaliaja, mendapatkan laporan bahwa keluarga bapak Agata
sedang menjalani isolasi mandiri karena bapak Agata kontak erat dengan salah
satu rekan kerjanya yang positif Covid-19. Perawat Flo melakukan kunjungan
rumah untuk mendata keluarga bapak Agata yang terdiri dari 5 orang.
Dari hasil
kunjungan rumah yang dilakukan perawat Flo didapatkan hasil pengkajian Keluarga
bapak Agata (45 Tahun) terdiri dari istri bernama Mutmainah (43 Tahun) dan 3
orang anak yang bernama Siwi (20 Tahun), Ian (16 Tahun), Nailis (10 Tahun).
Setelah dilakukan tes SWAB dan PCR semua keluarga Bapak Agata terkonfirmasi
positif covid-19. Semua anggota keluarga merasa cemas tentang kesehatan anggota
keluarga. Sehingga sering bertanya terkait kondisi yang dialami.
Mereka
sekeluarga mengalami gejala yang berbeda-beda. Keluhan yang dialami diantaranya
sebagai berikut Bapak Agata mengalami batuk berdahak, pilek, demam (39 C),
sesak nafas. Ibu Mutmainah mengeluhkan batuk berdahak, sakit tenggorokan, lemas
dan sulit beraktivitas. Anak pertama yaitu Siwi mengeluhkan diare, lemas, dan
sakit tenggorokan. Sedangkan anak kedua yaitu Ian mengeluhkan batuk berdahak,
sakit tenggorokan, dan pilek. Lalu anak terakhir yaitu Nailis mengeluhkan demam
(38,7 C) dan pilek.
- Pembahasan
1.
Konsep Teori Covid-19
a. Pengertian covid-19
Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit
jenis baru yang menyerang pada sistem pernapasan. (Putri, 2020).
b. Penyebab
Penyebab
covid-19 adalah Sars-CoV-2. Sars-CoV-2 merupakan
virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm yang menginfeksi hewan seperti
kelelawar dan unta (Susilo et al.,
2020).
c. Tanda dan gejala
Infeksi
covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat. Gejala klinis
utama yang muncul yaitu demam dengan suhu >38 derajat celcius, batuk dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue,
mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.
Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat
perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis
metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari (Yuliana, 2020).
d. Penularan
Penularan
covid-19 pada umumnya adalah dari manusia ke manusia melalui percikan batuk
atau bersin (droplet). Orang yang paling beresiko tertular penyakit ini adalah
orang yang kontak erat dengan pasien covid-19 termasuk yang merawat pasien
covid-19 (Kemenkes RI, 2020 dalam Putri, 2020). Selain itu penularan juga bisa
melalui kontak dengan orang yang tidak memiliki gejala covid-19 (Peng et al., 2020).
e. Pencegahan
Pemerintah
Indonesia menerapkan langkah social distancing bagi masyarakat serta memberikan
prinsip protocol kesehatan, yaitu gunakan masker, cuci tangan/hand sanitizer,
jaga jarak/hindari kerumunan, meningkatkan daya tahan tubuh, konsumsi gizi
seimbang, kelola penyakit comorbid dan memperhatikan kelompok rentan serta
perilaku hidup bersih dan sehat (Buana D.R., 2020). Selain itu, perlu melakukan
penyemprotan dengan desinfektan,yang bertujuan agar terhindar dari bakteri
ataupun virus Yang dapat Mengganggu Kesehatan. Serta perlu melakukan
sosialisasi tentang kesehatan dapat dilakukan sebagai upaya untuk menjaga
imunitas tubuh agar terhindar dari Virus corona (Tri & Wibowo, 2021)
f. Penanganan
Penanganan pada pasien covid-19
menurut Yuliana (2020) antara lain :
1) Isolasi pada semua kasus sesuai
gejala klinis yang muncul baik ringan maupun sedang
2) Implementasi pencegahan dan
pengendalian infeksi
3) Serial foto toraks untuk mengetahui
perkembangan penyakit
4) Suplementasi oksigen
5) Kenali kegagalan napas hipoksemia
berat
6) Monitoring keseimbangan cairan dan
elektrolit
7) Pemberian antibiotik empiris
8) Terapi simptomatik. Terapi yang
diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika memang diperlukan
9) Pemberian kortikosteroid sistemik
tidak rutin diberikan pada tatalaksana pneumonia viral atau ARDS selain ada
indikasi lain.
10) Observasi ketat
11) Pahami komorbid pasien
2.
Asuhan Keperawatan pada Pasien
Covid-19
a) Pengkajian
1) Identitas klien
Nama |
TTL |
Umur |
Jenis Kelamin |
Status |
Agata |
9 April 1976 |
45 thn |
Laki-laki |
Kepala keluarga |
Mutmainah |
13 September 1978 |
43 thn |
Perempuan |
Istri |
Siwi |
23 Januari 2001 |
20 thn |
Perempuan |
Anak |
Ian |
5 Mei 2005 |
16 thn |
Laki-laki |
Anak |
Nailis |
10 April 2011 |
10 thn |
Perempuan |
Anak |
2) Keluhan Utama
Bapak Agata dan keluarga mengeluhkan cemas karena kondisi
kesehatan yang dialami saat ini.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Bapak Agata datang ke Puskesmas
Kaliaja dengan keluhan batuk, pilek, demam sesak nafas, di Puskesmas dilakukan
pemeriksaan PCR dengan hasil positif. Bapak Agata mengatakan Bapak Agata pernah
kontak dengan teman kerjanya yang ternyata terkonfirmasi Covid-19. Bapak Soiman
mengatakan seperti biasanya sebagai sesama karyawan saat jam istirahat makan
bersama di meja secara berdekatan. Saat di rumah bapak Agata pun tetap
beraktivitas seperti biasa bersama istri dan ketiga anaknya tanpa menggunakan
masker dan menjaga jarak. Kemudian dari pihak puskesmas melaksanakan tracking
untuk pemeriksaan pada seluruh keluarga Bapak Agata. Ibu Mutmainah istri Bapak
Agata mengeluhkan batuk berdahak, sakit tenggorokan, lemas dan sulit
beraktivitas. Anak pertama yaitu Siwi mengeluhkan diare, lemas, dan sakit
tenggorokan. Sedangkan anak kedua yaitu Ian mengeluhkan batuk berdahak, sakit
tenggorokan, dan pilek. Lalu anak terakhir yaitu Nailis mengeluhkan demam dan
pilek, dari pihak Puskesmas mengadakan pemeriksaan pada seluruh anggota
keluarga pak soiman dan didapatkan hasil
PCR seluruh keluarga Pak Agata positif terkena Covid-19 dan harus menjalani
isolasi mandiri karena keluhan masih ringan.
4) Riwayat Kesehatan Dahulu
Bapak Agata mengatakan sebelumnya menderita seperti ini,
bapak Agata mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular sebelumnya.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Bapak Agata mengatakan bahwa di dalam keluarga tidak
terdapat penyakit menurun, menular, maupun menahun.
6)
Pemeriksaan Fisik
|
Agata |
Mutmainah |
Siwi |
Ian |
Nailis |
TD |
140/80 mmHg |
130/80 mmHg |
120/70 mmHg |
110/80 mmHg |
110/70 mmHg |
S |
39 |
37 |
36,7 |
36.6 |
38,7 |
RR |
24x/mnt |
22x/mnt |
20x/mnt |
20x/mnt |
22x/mnt |
N |
96x/mnt |
88x/mnt |
84x/mnt |
82x/mnt |
84x/mnt |
SPO2 |
87 |
97 |
98 |
97 |
96 |
Kepala |
Mesocephal |
Mesocephal |
Mesocephal |
Mesocephal |
Mesocephal |
Leher |
Tak ada pembesaran kel tiroid |
Palpasi: Sakit tenggorokan |
Palpasi: Sakit tenggorokan |
Palpasi: Sakit tenggorokan |
Tak ada pembesaran kel tiroid |
Dada |
Simetris, ada nafas tambahan |
Simetris |
Simetris |
Simetris |
Simetris |
Perut |
Bising usus + |
Bising usus + |
Bising usus - |
Bising usus + |
Bising usus + |
Ekstremitas Atas |
Tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
Ekstremitas Bawah |
Tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
tdk ada edema |
b) Analisa Data
No |
Data Fokus |
Etiologi |
Masalah
Keperawatan |
1. |
DS : Semua anggota keluarga merasa
cemas tentang kesehatan anggota keluarga. DO : Klien sering bertanya tentang
kondisinya kepada petugas kesehatan |
Kurangnya informasi tentang
penyakit |
Ansietas |
2. |
Ds: Klien ( BapakAgata) mengatakan
sesak nafas Do: Klien tampak terengah-engah SPO2
87 |
Ketidak seimbangan
ventilasi-perfusi |
Hambatan pertukaran gas |
3. |
DS : Klien (Agata) dan anaknya (Nailis)
merasa demam DO : ● Suhu Bapak Soiman : 39 C ● Suhu Sofia : 38,7 C |
Peningkatan laju metabolisme |
Hipertermia |
c) Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b.d kurangnya informasi
tentang penyakit.
2) Hambatan pertukaran gas b.d ketidak
seimbangan ventilasi-perfusi
3) Hipertermi b.d peningkatan laju
metabolisme.
d) Intervensi Keperawatan
No. |
DX |
Tujuan |
Intervensi |
|||||||||||||||
1. |
Ansietas b.d kurangnya informasi
tentang penyakit |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan ansietas berkurang dengan kriteria NOC : Tingkat Kecemasan (1211)
Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan 5 = Tidak ada |
NIC : Pengurangan Kecemasan (5820) Observasi : 1. Kaji untuk tanda verbal dan non
verbal kecemasan 2. Identifikasi pada saat terjadi
perubahan tingkat kecemasan Nursing Intervention : 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan 2. Berikan informasi faktual terkait
diagnosis, perawatan dan prognosis 3. Dengarkan klien 4. Dukung penggunaan mekanisme koping
yang sesuai Education : 1. Instruksikan klien menggunakan
teknik relaksasi Collaboration : 1. Atur penggunaan obat-obatan untuk
mengurangi kecemasan (jika diperlukan) |
|||||||||||||||
2. |
Hambatan pertukaran gas b.d
ketidak seimbangan ventilasi-perfusi |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan hambatan pertukaran gas berkurang
dengan kriteria NOC : Status Pernafasan ( 0415)
Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan 5 = Tidak ada |
NIC : Bantuan Ventilasi (3390) Observasi : 1. Monitor kelelahan otot pernafasan 2. Monitor pernafasan dan status
oksigenasi Nursing Intervention : 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas 2. Posisikan pasien untuk mengurangi
dyspnea Education : 1. Anjurkan teknik relaksasi Collaboration : 1. Berikan obat yang meningkatkan
patensi jalan nafas dan pertukaran gas |
|||||||||||||||
3. |
Hipertermia b.d Peningkatan laju
metabolisme |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan hipertermia berkurang dengan
kriteria NOC : Hipertermi
Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan 5 = Tidak ada |
NIC : Pengaturan Suhu (3900) Observasi : 1. Monitor suhu paling tidak setiap 2
jam, sesuai kebutuhan 2. Monitor warna kulit Nursing Intervention : 1. Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi adekuat Education : 1. Diskusikan pentingnya
termoregulasi dan kemungkinan efek negatif dari demam yang berlebihan Collaboration :
|
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus yang dapat
menyebabkan infeksi saluran pernafasan, Tanda dan gejala dari virus COVID-19
secara umum antara lain gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak
nafas. Diagnosa yang sering terjadi pada kasus ini antara lain ansietas b.d
kurangnya informasi tentang penyakit, hambatan pertukara gas b.d ketidak
seimbangan ventilasi-perfusi, hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme
dengan intervensi dan kriteria hasil mengambil dari NIC dan NOC.
DAFTAR
PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher, H.K.,
Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi 6. Philadelphia:
Elsevier.
Han, Y., & Yang, H. (2020). ‘The
transmission and diagnosis of 2019 novel coronavirus infection disease
(COVID-19): A Chinese perspective’, Journal
of Medical Virology, 92(6),
639–644. https://doi.org/10.1002/jmv.25749
Kementerian Kesehatan Indonesia.
(2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Germas, 0–115.
Moorhead, Sue., Johnson, Marion.,
Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelphia:
Elsevier.
NANDA Internasional. (2018). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Ed. 1
(Terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran.
Peng, X. et al. (2020) ‘Transmission routes of 2019-nCoV and controls in
dental practice’, International Journal
of Oral Science, 12(1), pp. 1–6.
Putri, R. N. (2020) ‘Indonesia dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19’, Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), pp. 705–709. doi:
10.33087/jiubj.v20i2.1010.
Susilo, A. et al. (2020) ‘Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur
Terkini’, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia,
7(1), p. 45. doi: 10.7454/jpdi.v7i1.415.
Tri, M.F.N & Wibowo, P. (2021).
Upaya Pencegahan Covid-19 dengan Menerapkan Perilaku Hidup bersih dan sehat
(Studi Kasus di lapas Kelas IIA Lubuklinggau). Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahun Sosial. Vol 8, No 1, 176-182
Yuliana, Y. (2020). Corona virus
diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur. Wellness And Healthy Magazine, 2(1),
187–192. https://doi.org/10.30604/well.95212020
World Health Organization. (2020).
Situation Report 10: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) in Indonesia. World Health Organization, 19(June), 1–20.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/situation-reports
Comments
Post a Comment